Bandung, Eunofa – Dalam dunia perfilman, naskah merupakan fondasi utama yang menentukan jalannya sebuah cerita di layar lebar. Tanpa naskah, film hanyalah rangkaian gambar tanpa arah. Namun, bagaimana sejarah awal penulisan naskah film berkembang? Siapa yang pertama kali menciptakan konsep naskah dalam dunia sinema?
Era Awal Film: Saat Sinema Tak Butuh Naskah
Pada akhir abad ke-19, ketika film pertama kali ditemukan, konsep naskah seperti yang kita kenal saat ini belum ada. Film-film pada era ini bersifat dokumenter sederhana atau pertunjukan teatrikal yang direkam. Salah satu contoh film tertua adalah La Sortie de l’Usine Lumière à Lyon (1895) karya Lumière bersaudara, yang hanya menampilkan pekerja pabrik keluar dari tempat kerja mereka. Film ini tidak memiliki alur cerita atau dialog, sehingga tidak memerlukan naskah tertulis. Namun, seiring berkembangnya teknologi sinematografi, para pembuat film mulai menyadari pentingnya struktur cerita yang lebih kompleks. Inilah yang mendorong lahirnya konsep naskah film.
Georges Méliès dan Lahirnya Konsep Naskah Film
Salah satu pionir dalam sejarah penulisan naskah film adalah Georges Méliès, seorang ilusionis Prancis yang beralih menjadi pembuat film. Karyanya yang paling terkenal, Le Voyage dans la Lune (1902), dianggap sebagai salah satu film pertama yang memiliki struktur naratif yang jelas. Méliès tidak hanya menyutradarai, tetapi juga menulis sendiri skenario filmnya, meskipun dalam bentuk yang lebih sederhana dibandingkan naskah modern. Ia menggunakan ilustrasi dan catatan tertulis sebagai panduan untuk setiap adegan, memastikan bahwa filmnya memiliki alur cerita yang logis. Metode ini kemudian menjadi dasar bagi sistem penulisan naskah yang lebih terstruktur.
Perkembangan Penulisan Naskah di Era Hollywood Awal
Pada dekade 1910-an, industri film berkembang pesat, terutama di Amerika Serikat. Film bisu mulai memiliki cerita yang lebih kompleks, dengan durasi yang lebih panjang. Hal ini memunculkan kebutuhan akan sistem penulisan naskah yang lebih terorganisir. Salah satu contoh awal naskah film yang benar-benar tertulis adalah The Squaw Man (1914), film Hollywood pertama yang disutradarai oleh Cecil B. DeMille. Film ini menggunakan naskah tertulis lengkap yang mencakup deskripsi adegan, gerakan kamera, serta petunjuk bagi para aktor. Pada periode ini, muncul juga para penulis skenario profesional yang khusus menulis cerita untuk film. Frances Marion, misalnya, menjadi salah satu penulis naskah wanita paling sukses di era film bisu dan awal film bersuara.
Transisi ke Era Film Bersound dan Standarisasi Naskah
Ketika teknologi film bersuara mulai berkembang pada akhir 1920-an, penulisan naskah mengalami perubahan besar. Film tidak lagi hanya mengandalkan visual, tetapi juga dialog. Oleh karena itu, format naskah pun harus menyesuaikan dengan elemen suara. Film seperti The Jazz Singer (1927) menjadi tonggak sejarah, di mana naskahnya mencakup dialog secara tertulis, bukan hanya deskripsi adegan. Pada era inilah format standar naskah film modern mulai terbentuk, dengan pembagian antara dialog, deskripsi adegan, dan petunjuk teknis.
Kesimpulan: Fondasi Sinema dari Naskah Film
Dari catatan sederhana Georges Méliès hingga format naskah modern, penulisan skenario telah berkembang menjadi elemen krusial dalam industri film. Setiap film yang kita tonton hari ini bermula dari satu hal: sebuah naskah yang ditulis dengan cermat, dirancang untuk menghidupkan dunia yang akan kita saksikan di layar lebar. Tanpa naskah, tidak akan ada film. Dan tanpa film, dunia hiburan tak akan pernah sama.
Penulis : Zhafran Dafyal Fata